Bahan Ajar SMK Teknik Mekanik Otomotif

Tehnik Kendaran Ringan

Kamis, 27 Agustus 2015

Kerugian Biaya Bahan Bakar Saat Berhenti

Kerugian Biaya Bahan Bakar Saat Berhenti


Bila Anda tinggal di Jakarta maka kemacetan sudah menjadi santap­an sehari-hari. Saking terbiasanya, kadang kita hanya mengumpat pada kemacetan karena merugi­kan waktu. Faktor emosi meninggi serta kelelahan fisik yang diakibatkan jalan macet pun sudah dianggap wajar.

Namun kami justru melakukan eksperimen di kemacetan dengan alasan lain. Kami ingin mencari tahu berapa sebenarnya bensin yang terbuang sia-sia akibat mobil berhenti di kemacetan.

Seperti kita tahu, saat ber­henti mobil masih me­ngonsumsi bbm untuk men­jaga mesin dan AC tetap menyala. Namun karena tidak ada pergerakan sama sekali, maka konsumsi bbm-nya bisa dibilang 1 liter untuk 0 km. Tak peduli seirit apapun mobil Anda, saat berhenti konsumsinya ya 0 km/liter.

Meskipun secara perbandingan jarak ke liter tidak bisa dihitung, tapi ada satuan lain untuk memperkirakan berapa banyak bensin yang terbuang percuma, yakni dengan menggunakan perbandingan debit bensin versus waktu.

Dibantu fitur on-board computer pada beberapa mobil, kami pun bisa menghitung lebih presisi berapa banyak bensin terbakar setiap jam berhenti di kemacetan. Dan menggunakan alat GPS, kami pun secara akurat mampu melihat berapa persen dari waktu terbuang hanya untuk berhenti.

TES SEMINGGU

Untuk memenuhi ha­srat keingintahuan seputar kerugian yang terjadi akibat macet, kami pun menceburkan diri ke hutan belantara lalu lintas Jakarta. Kalau biasanya kami bebas berangkat bekerja menghindari jam sibuk, selama pengetes­an kami melaju di jalan Ibu Kota justru pada jam sibuk. Sama seperti para eksekutif bekerja, berangkat pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 17.00 WIB.

Rute yang kami pilih adalah dari pinggir Jakarta ke pusat kota berjarak kurang lebih 30 km. Dari Senin sampai Jumat kami lalui rute tersebut secara rutin dan mencatat seluruh data perjalanan menggunakan fitur Trip Recorder di GPS.

Dari situ kami pun mengetahui berapa kecepatan rata-rata mobil dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengemudi mobil. Dan tentu saja dari waktu mengemudi tersebut, GPS bisa memilah berapa lama mobil bergerak dan berapa lama mobil berhenti.

JUTAAN RUPIAH TERBUANG PERCUMA

Hasil yang kami dapat setelah bergulat melawan kemacetan selama 5 hari kerja itu sungguh mengejutkan. Komputer di GPS mencatat, untuk menempuh jarak total 363,7 km dibutuhkan waktu total 19 jam 27 menit. Artinya kecepatan rata-rata kendaraan kami hanya 18,7 km/jam. Lebih pelan dari orang berlari.

Dari total waktu tersebut, ternyata hanya 14 jam 14 menit mobil dalam kondisi bergerak. Sedangkan 5 jam 13 menit sisanya dalam posisi berhenti. Jadi dengan 5 jam lebih berhenti setiap minggu, berapa kerugian di sektor bahan bakar?

Saat mesin idle menggunakan AC, mesin membutuhkan 1,2-2 liter/jam tergantung kapasitasnya. Sementara City Car 1.000 cc di kisaran 1,2 liter/jam, mobil berkapasitas 3.000 cc ke atas bisa mencapai 2 liter/jam.

Jika diambil angka rata-rata di 1,6 liter per jam. Dengan waktu berhenti sebanyak 5 jam 13 menit, artinya total bensin terbuang percuma adalah 8,35 liter. Dengan begitu kita bisa dengan mudah menghitung bahwa selama setahun Anda akan membuang percuma bbm sebanyak 8,35 liter x 52 atau persisnya 434,2 liter!

Kalikan angka tersebut dengan harga bbm, maka figur yang didapat cukup mengerikan. Semisal Anda menggunakan Premium, artinya 434,2 liter itu setara dengan Rp 1,95 juta. Dan bila menggunakan bbm oktan 95 seharga Rp 10.350/liter, Anda pun bakal kehilangan hampir Rp 4,5 juta per tahun. Dan ingat, uang sebanyak itu hanya untuk membuat mesin serta AC menyala di kemacetan.

Teknologi Start-Stop
Pabrikan mobil tampaknya sudah mulai sadar betapa merugikannya mobil saat berhenti. Untuk itu, saat ini fitur Start-Stop semakin marak digunakan. Sayangnya untuk Indonesia belum banyak yang memasukkan mobil dengan fitur ini.

Salah satu dari daftar pendek itu adalah smart ForTwo bermesin MHD (Micro Hybrid Drive). Saat mobil berhenti dan menginjak rem, maka mesin akan mati total. Dan saat melepas rem, seketika mesin menyala kembali. Saat mesin mati kompresor AC juga ikut non aktif, tapi kalau cuma sesaat tak ada masalah lantaran embusan AC masih hidup.

Sistem lebih canggih dimiliki Prius Hybrid. Berkat baterai yang sangat kuat, saat mesin mati pun AC Prius masih tetap aktif. Dan dari hasil tes kami, Prius mampu mencatat kehematan 19 km/liter di jalan macet sekalipun.

Sumber: tips.autobild.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar