Bahan Ajar SMK Teknik Mekanik Otomotif

Tehnik Kendaran Ringan

Kamis, 07 Juni 2012

Metode Kata Kunci dalam Pembelajaran Keaksaraan Fungsional


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ada beberapa alasan yang mendorong pentingnya merancang bahan ajar pendidikan keaksaraan secara efektif dan efisien. Pertama bahwa salah satu prioritas utama pembangunan pendidikan khususnya yang terkait dengan program pendidikan nonformal adalah mempercepat penuntasan buta aksara melalui program Pendidikan Keaksaraan ( UU No. 25 tentang Propenas, 1999). Tujuan program ini adalah untuk memberantas buta aksara, sekaligus meningkatkan mutu dan taraf hidup warga belajar melalui bahan belajar pendidikan keaksaraan yang fungsional untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi warga belajar (buta aksara) dalam kehidupan keseharian, sehingga semakin lama semakin meningkat mutu kehidupannya.
Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar yang lebih bermakna bagi kehidupan warga belajar, program pendidikan keaksaraan perlu terus ditingkatkan kualitasnya. Salah satu komponen penting yang perlu dikembangkan dalam program pendidikan keaksaraan adalah mutu bahan belajar. Bahan belajar pendidikan keaksaraan perlu dirancang sedemikian rupa agar relevan dan fungsional dalam membelajarkan warga belajar, sehingga mereka di samping meningkat kemampuan membaca, menulis, berhiitung dan berkomunikasi juga mampu memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tentu dalam menyampaikan bahan belajar dari perlu adanya suatu metode yang digunakan agar proses pembelajaran tersebut dapat berhasil dengan baik. Salah satu metode yang digunakan adalah metode kata kunci.
B.       Rumusan  Masalah
Dari penjabaran diatas, maka dapat di klasifikasikan beberapa masalah, antara lain :
1)        Apa yang dimaksud metode kata kunci dalam pembelajaran keaksaraan fungsional (Calistung) ?
2)        Apa saja kelemahan dan kelebihan metode kata kunci ?
3)        Bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan metode kata kunci ?


C.      Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1)        Yang dimaksud metode kata kunci dalam pembelajaran keaksaraan fungsional (Calistung).
2)        Kelemahan dan kelebihan metode kata kunci.
3)        Langkah-langkah dalam menggunakan metode kata kunci.




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Metode Kata Kunci
Metode belajar yang baik dalam pendidikan keaksaraan (Ditjen Dikmas, Depdiknas, 2006) perlu memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.    membangkit motivasi belajar belajar warga belajar
b.    relevan dengan lingkungan dan kehidupan warga belajar
c.    fungsional dan langsung bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari warga belajar.
Memang banyak variasi metode yang di gunakan tutor dalam membelajarkan warga belajar ketepatan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang sangat tergantung pada kemampuan dasar yang dimiliki warga belajar, oleh karena itu berbagai macam metode dapat digunakan sesuai dengan situasi, kondisi, minat dalam memilih metode tertentu.

Metode kata kunci dalam proses pembelajarannya, digunakan pula tema-tema penggerak dan kata-kata kunci yang diangkat dari masalah kehidupan masyarakat dan mengandung makna langsung bagi kehidupan warga belajar. Kata-kata kunci tersebut, dipilih dari berbagai alternatif kata yang diajukan oleh para warga belajar, kemudian kata-kata yang telah dipilih digunakan sebagai tema belajar untuk memancing pikiran kritis warga belajar, sejak awal kegiatan sampai dengan akhir kegiatan pembelajaran. Alasan digunakannya metode “kata kunci” ini adalah berdasarkan pertimbangan pentingnya menghubungkan baca-tulis dengan kehidupan nyata sehari-hari. Inti pembelajaran tematik, adalah untuk mengajak dan menyadarkan warga belajar agar terlibat dalam masalah yang dihadapi terus menerus (tetapi kurang disadari), yang sebenarnya mengganggu situasi dan keadaan mereka.
Oleh karena itu, langkah pertama yang mungkin dijalankan adalah mengaitkan masalah-masalah yang menjadi kendala setiap saat, menjadi potensi pembelajaran yang bermanfaat ke dalam proses pembelajaran Keaksaraan Fungsional. Dengan demikian, warga belajar tidak saja hanya belajar tentang kata-kata (CALISTUNG), tetapi juga diajak “membaca” dan berfikir tentang kehidupan nyata yang sering dialami. Disamping itu, proses pembelajaran keaksaraan menggunakan metode kata kunci tidak berfungsi hanya sekedar pengalihan-pengalihan informasi belaka. Implikasinya, proses pembelajaran CALISTUNG tidak hanya sekedar pemindahan pengetahuan dengan hafalan, melainkan mengajak warga belajar mengenal bentuk dan lafal kata yang belajar dari dunia kehidupannya.

B.     Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan metode “key words” adalah
1)     Metode ini didasarkan pada penggunaan topik – topik yang bermakna bagi kehidupan masyarakat,
2)     Warga belajar diberi kesempatan untuk memberi masukan terhadap proses dan materi belajar,
3)     Dimungkinkan adanya variasi kegiatan, bukan sekedar belajar membaca dan menulis,
4)     Warga belajar dapat melihat dan merefleksikan, serta mendiskusikan berbagai masalah kehidupan yang mereka alami.
 Sedangkan kelemahan metode ini adalah perlunya kehadiran tutor yang mampu menggerakkan diskusi, bersikap terbuka dan mau bersikap tidak menggurui.

C.    Langkah-Langkah dalam Menggunakan Metode Kata Kunci
Adapun langkah-langkah dalam membelajarkan calistung kepada warga belajar dengan metode kata kunci sebagai berikut :
1.      Tutor memilih satu kata yang saat itu (proses belajar) dikenal oleh semua warga belajar. Contoh : CELANA
2.      Tutor menuliskan kata CELANA pada papan tulis dan membacanya dengan jelas yang diikuti oleh warga belajar.
3.      Tutor membaca kata CELANA dengan menekankan pada pelafalan suku kata, kemudian warga belajar mengikutinya.
4.      Tutor mengurai suku kata menjadi huruf, dan diikuti oleh warga belajar.
5.      Tutor membuat kata-kata baru dari huruf-huruf tadi. Contoh : L-E-N-C-A-N-A
6.      Dari kata tersebut, tutor dapat melanjutkan pembelajaran tentang membaca kalimat.
7.      Warga belajar diajak menghitung kata.




BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Metode kata kunci yaitu tidak hanya mengenal dan menghafal huruf dalam abjad melainkan mengenal bentuk dan lafal dengan memilih kata kunci yang dekat dengan kehidupan sehari-hari warga belajar dan mudah dimengerti warga belajar.
Keunggulan dari metode ini adalah topik yang dipilih sesuai dengan hal-hal yang dimengerti dan akrab dengan warga belajar, warga belajar dapat memberikan masukan terhadap pembelajaran, dan dapat mengembangkan pola pemikiran warga belajar. Namun hal ini menuntut kehadiran tutor untuk menggerakkan suasana dan mau bersikap tidak menggurui.

B.       Saran
Dalam pembelajaran metode kata kunci untuk warga belajar buta aksara, haruslah dipersiapkan dengan baik dan harus memahami konsep pendidikan orang dewasa (andragogy), dan hendaknya dalam proses pembelajaran harus memiliki variasi-variasi tertentu agar terhindar dari kejenuhan.






DAFTAR PUSTAKA


Lab. Prodi PLS FKIP UNIB. 2007. Metode Pembelajaran Calistung pada Program Pemberantasan Buta Aksara. Bengkulu : Lab. Prodi PLS

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/sujarwo-mpd/konsep-dasar-pendidikan keaksaraan-fungsional.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar